Hasil penelitian baru menemukan cara terbaik untuk mengetahui bagaimana seorang pria akan memperlakukan seorang wanita adalah dengan melihat tangannya.
Tahukah Anda bahwa panjang jari tangan seorang pria dapat memberitahu Anda semua hal yang ingin Anda ketahui mengenai bagaimana ia memperlakukan seorang wanita di dalam hidupnya?
Menurut peneliti seperti dilansir dokter.id dari sheknows, semakin pendek jari telunjuk seorang pria dibandingkan dengan jari manisnya, maka semakin besar kemungkinannya bahwa ia akan memperlakukan seorang wanita dengan baik.
Sedangkan, pria yang memiliki ukuran jari telunjuk dan jari manis yang hampir sama, atau seorang pria yang memiliki jari telunjuk lebih panjang daripada jari manisnya; maka sikapnya terhadap lawan jenisnya mungkin tidak akan sebaik pria dengan jari telunjuk yang lebih pendek.
Pada penelitian ini, para peneliti mengamati sekitar 155 orang pria dan wanita dan mengukur rasio panjang jari telunjuk dengan panjang jari manis.
Para peneliti kemudian mengamati para peserta penelitian selama sekitar 20 hari mengenai bagaimana interaksi sosial mereka dengan orang lain dan membagi mereka dalam beberapa kategori.
Akan tetapi, untuk beberapa alasan hal ini tidak berlaku bagi seorang wanita.
Tak Boleh Dinikahi
Syaikh Fuad Shalih, seorang ulama dan penulis buku pernikahan, memberikan nasehat kepada para muslimah agar tidak menikah dengan laki-laki berikut ini, meskipun ia ber-KTP Muslim :
Meninggalkan salat
Meskipun ber-KTP Islam, jika laki-laki tersebut meninggalkan salat (baik tidak mendirikan shalat maupun kadang salat dan kadang tidak), maka ia tidak pantas dipilih menjadi suami bagi muslimah.
Sebab, salat adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir.
Sebagaimana sabda Rasulullah, “Perjanjian kami dengan mereka adalah salat. Orang yang meninggalkan salat, berarti ia telah kafir” (HR Tirmidzi, shahih)
Siapa yang berani meninggalkan salat, berarti ia telah mengkhianati amanah Allah.
Jika amanah terbesar sebagai muslim saja ia tinggalkan, bagaimana ia bisa menjaga amanah pernikahan.
Meskipun secara seksual ia setia, tetapi ia tidak dapat menjadi pembimbing dan imam dalam keluarga.
Gemar melakukan dosa besar
Laki-laki yang gemar melakukan dosa besar, misalnya mabuk dan berjudi, janganlah dipilih menjadi suami. Sebab selain tak bisa menjadi imam dalam keluarga, ia juga membawa banyak madharat/bahaya bagi istri dan anak keturunannya. Terlebih jika diketahui laki-laki tersebut suka berzina atau terlibat pergaulan bebas. Selain dosa besar yang mengancam akhiratnya, di dunia juga bisa datang azab baik berupa penyakit menular maupun lainnya.
Dayyuts
Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya.Ia justru suka memamerkan istrinya kepada orang lain, suka istrinya menarik dan menggoda laki-laki lain.
Diantara ciri-cirinya, jika laki-laki tersebut belum menikah, ia suka jika saudari atau ibunya tidak berjilbab, tidak menutup aurat, dan bergaul bebas dengan laki-laki.
Kelak, ketika sudah menikah, hal itu pula yang akan diperlakukannya kepada istri.
Bukannya mendukung istri berjilbab, ia justru melarangnya sembari mengejek istrinya berjilbab.
Laki-laki seperti ini, di dunia ia tidak dapat diandalkan untuk melindungi kehormatan istrinya dan di akhirat tidak bisa mencium bau surga
Takabur/sombong
Laki-laki yang sombong, sebaiknya juga tidak dinikahi. Sebab orang yang sombong, ia sulit mencintai dengan “sepenuh hati.”
Istri yang sensitif, ia akan sering tersakiti manakala menikah dengan laki-laki yang sombong.
Kehidupan keluarganya juga sulit bahagia karena tertutupi oleh kesombongan.
Secara sosial, orang sombong sulit bergaul dan diterima baik oleh tetangga.
Sedangkan di akhirat, orang yang memiliki kesombongan –walaupun seberat dzarrah- ia tidak bisa masuk surga.
Durhaka kepada orangtua
Laki-laki yang durhaka kepada orangtua, sebaiknya tidak dipilih menjadi suami. Mengapa? Sebab orangtua adalah orang paling berjasa dalam kehidupan seseorang.
Jika kepada orangtua saja seorang laki-laki durhaka, bagaimana mungkin ia bisa mencintai istrinya dan berbuat baik kepada mertuanya?
Kebanci-bancian
Laki-laki tipe ini biasanya dapat dikenali dari gaya, gerak dan kata-katanya yang menyerupai perempuan.
Laki-laki tipe ini tidak dapat diandalkan dalam kehidupan berkeluarga dan tidak memiliki kesiapan memikul tanggungjawab sebagai imam dan suami yang sebenarnya.
Sumber : tribunnews.com/mau-tahu-calon-suami-yang-baik-lihat-jari-tangannya
Memahami Sifat atau Karakter Calon Suami Lewat JARI tangan, Fakta Atau Mitos..?
Hasil penelitian baru menemukan cara terbaik untuk mengetahui bagaimana seorang pria akan memperlakukan seorang wanita adalah dengan melihat tangannya.
Tahukah Anda bahwa panjang jari tangan seorang pria dapat memberitahu Anda semua hal yang ingin Anda ketahui mengenai bagaimana ia memperlakukan seorang wanita di dalam hidupnya?
Menurut peneliti seperti dilansir dokter.id dari sheknows, semakin pendek jari telunjuk seorang pria dibandingkan dengan jari manisnya, maka semakin besar kemungkinannya bahwa ia akan memperlakukan seorang wanita dengan baik.
Sedangkan, pria yang memiliki ukuran jari telunjuk dan jari manis yang hampir sama, atau seorang pria yang memiliki jari telunjuk lebih panjang daripada jari manisnya; maka sikapnya terhadap lawan jenisnya mungkin tidak akan sebaik pria dengan jari telunjuk yang lebih pendek.
Pada penelitian ini, para peneliti mengamati sekitar 155 orang pria dan wanita dan mengukur rasio panjang jari telunjuk dengan panjang jari manis.
Para peneliti kemudian mengamati para peserta penelitian selama sekitar 20 hari mengenai bagaimana interaksi sosial mereka dengan orang lain dan membagi mereka dalam beberapa kategori.
Akan tetapi, untuk beberapa alasan hal ini tidak berlaku bagi seorang wanita.
Tak Boleh Dinikahi
Syaikh Fuad Shalih, seorang ulama dan penulis buku pernikahan, memberikan nasehat kepada para muslimah agar tidak menikah dengan laki-laki berikut ini, meskipun ia ber-KTP Muslim :
Meninggalkan salat
Meskipun ber-KTP Islam, jika laki-laki tersebut meninggalkan salat (baik tidak mendirikan shalat maupun kadang salat dan kadang tidak), maka ia tidak pantas dipilih menjadi suami bagi muslimah.
Sebab, salat adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir.
Sebagaimana sabda Rasulullah, “Perjanjian kami dengan mereka adalah salat. Orang yang meninggalkan salat, berarti ia telah kafir” (HR Tirmidzi, shahih)
Siapa yang berani meninggalkan salat, berarti ia telah mengkhianati amanah Allah.
Jika amanah terbesar sebagai muslim saja ia tinggalkan, bagaimana ia bisa menjaga amanah pernikahan.
Meskipun secara seksual ia setia, tetapi ia tidak dapat menjadi pembimbing dan imam dalam keluarga.
Gemar melakukan dosa besar
Laki-laki yang gemar melakukan dosa besar, misalnya mabuk dan berjudi, janganlah dipilih menjadi suami. Sebab selain tak bisa menjadi imam dalam keluarga, ia juga membawa banyak madharat/bahaya bagi istri dan anak keturunannya. Terlebih jika diketahui laki-laki tersebut suka berzina atau terlibat pergaulan bebas. Selain dosa besar yang mengancam akhiratnya, di dunia juga bisa datang azab baik berupa penyakit menular maupun lainnya.
Dayyuts
Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya.Ia justru suka memamerkan istrinya kepada orang lain, suka istrinya menarik dan menggoda laki-laki lain.
Diantara ciri-cirinya, jika laki-laki tersebut belum menikah, ia suka jika saudari atau ibunya tidak berjilbab, tidak menutup aurat, dan bergaul bebas dengan laki-laki.
Kelak, ketika sudah menikah, hal itu pula yang akan diperlakukannya kepada istri.
Bukannya mendukung istri berjilbab, ia justru melarangnya sembari mengejek istrinya berjilbab.
Laki-laki seperti ini, di dunia ia tidak dapat diandalkan untuk melindungi kehormatan istrinya dan di akhirat tidak bisa mencium bau surga
Takabur/sombong
Laki-laki yang sombong, sebaiknya juga tidak dinikahi. Sebab orang yang sombong, ia sulit mencintai dengan “sepenuh hati.”
Istri yang sensitif, ia akan sering tersakiti manakala menikah dengan laki-laki yang sombong.
Kehidupan keluarganya juga sulit bahagia karena tertutupi oleh kesombongan.
Secara sosial, orang sombong sulit bergaul dan diterima baik oleh tetangga.
Sedangkan di akhirat, orang yang memiliki kesombongan –walaupun seberat dzarrah- ia tidak bisa masuk surga.
Durhaka kepada orangtua
Laki-laki yang durhaka kepada orangtua, sebaiknya tidak dipilih menjadi suami. Mengapa? Sebab orangtua adalah orang paling berjasa dalam kehidupan seseorang.
Jika kepada orangtua saja seorang laki-laki durhaka, bagaimana mungkin ia bisa mencintai istrinya dan berbuat baik kepada mertuanya?
Kebanci-bancian
Laki-laki tipe ini biasanya dapat dikenali dari gaya, gerak dan kata-katanya yang menyerupai perempuan.
Laki-laki tipe ini tidak dapat diandalkan dalam kehidupan berkeluarga dan tidak memiliki kesiapan memikul tanggungjawab sebagai imam dan suami yang sebenarnya.
Sumber : tribunnews.com/mau-tahu-calon-suami-yang-baik-lihat-jari-tangannya
0 Komentar